3 Kuliner Khas Borneo Goyang Lidah Tim Terios 7 Wonders

Terios mengantar sahabat Daihatsu menyusuri alam demi menemukan flora dan fauna khas Borneo.

Jalan-jalan rasanya kurang lengkap bila tidak mencicipi kuliner khas setempat. Hal inilah yang dilakukan tim Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure. Setidaknya, ada tiga menu unik yang sukses menggoyang lidah, yakni paliat, sayur rotan, dan lontong orari.

Paliat bisa ditemui bila Anda berkunjung ke Kalimantan Selatan, khususnya daerah Tabalong. Secara umum, paliat mirip opor, berkuah kuning dan bersantan. Jika dibandingkan dengan opor, kuah paliat lebih kental serta bahan dasarnya ikan dan udang.


"Paliat itu awalnya nama desa di Tabalong, Kecamatan Kelua, Kalimantan Selatan. Nama ini kemudian dipakai untuk menyebut masakan khas berkuah kuning ini," ungkap Ratna, salah seorang pemilik warung makan paliat.

Menu kedua yang tak kalah unik adalah sayur rotan. Betapa tidak, mayoritas orang hanya mengetahui fungsi rotan sebagai bahan dasar pembuatan furnitur. Namun di tangan masyarakat Kalimantan, rotan bisa diolah jadi makanan yang lezat.


Ya, rotan yang dipilih untuk dijadikan sayur hanyalah tunasnya saja. Sebelum diolah, duri-duri dibersihkan dan direbus untuk mengurangi rasa pahit. Proses perebusan ini juga membuat teksturnya lembut.

Setelah direbus, isi serta kulit rotan kemudian dipisahkan. Bagian isi dimasak menggunakan berbagai bumbu dan rempah. Sayur rotan nikmat disantap dengan sepiring nasi panas.

Yang tak kalah enak, tim Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure turut mencicipi lontong orari. Bisa dibilang, panganan ini tak berbeda dengan lontong lainnya. Hanya saja, namanya menjadi khas karena lokasi warungnya sempat menjadi tempat berkumpul orang-orang yang bergiat dalam organisasi radio amatir Indonesia.


Satu mangkuk lontong orari berisi dua lontong panjang tanpa dipotong-potong. Kuah sayurnya yang lezat, dilengkapi dengan pilihan lauk, yaitu ikan dan ayam. "Orang-orang sudah anggap lontong orari itu sarapan malam, mereka lebih suka makan di malam hari ketimbang pagi hari," tutur karyawan di warung lontong orari.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment