Dengan luas area 446.550 km persegi, dan populasi 33 juta jiwa,
Maroko termasuk negara kecil. Terletak di ujung Afrika Utara, negara
dengan ibukota Rabat ini jarang terdengar sedang kisruh.
Namun saat ini Maroko sedang dalam tahap melakukan pembangunan
raksasa, negara itu membangun pembangkit listrik raksasa di kota
Ouarzazate, terletak di ujung gurun Sahara.Proyek merupakan pembangunan empat pembangkit listrik yang saling terhubung, dan akan menyediakan tenaga untuk hampir setengah dari energi yang bisa diperbaharui di Maroko. Fase pertama, Noor 1, dijadwalkan selesai pada akhir 2015.
"Proyek ini akan mencegah eksploitasi lebih lanjut akan sumber alami Maroko, menjaga lingkungannya, dan menopang perkembangannya," ucap Bakkoury dalam upacara yang dihadiri oleh Raja Maroko Mohammed VI, dikutip dari The Plaid Zebra, Selasa (3/11/2015).
Sejumlah 500.000 panel surya di Noor 1 akan mengumpulkan tenaga hingga mencapai 160 megawatt (MW) di area 2.500 sampai 3.000 hektar, dan akan memakan biaya 7 milyar dirham atau USD 713 juta (Rp 9,6 triliun). Seluruh proyek diestimasikan bernilai USD 9 miliar (Rp 121 triliun), dan memiliki kemampuan memproduksi sekitar 2.000 MW tenaga matahari bersih.
Menteri lingkungan Maroko, Hakima el-Haite, menyatakan bahwa Maroko mengimpor 94 energi dalam bentuk bahan bakar fosil dari negara lain.
Noor 2 dan Noor 3 akan selesai pada 2017. Teknisi menyatakan pembangkit listrik memiliki kemampuan menampung energu sela 8 jam, memungkinkan produksi energu matahari 24/7. Setelah proyek selesai, Maroko akan mulai mengekspor energi ke Eropa.
Proyek serupa mulai dilakukan oleh negara-negara lain di dunia. Redstone, Afrika Selatan akan membangun pembangkit listrik tenaga 100 MW, sedangkan proyek tenaga matahari campuran dengan tenaga 210 MW direncanakan dibangun di gurun di Chile.
ConversionConversion EmoticonEmoticon