Ini Dia 21 Ilmuwan Jenius di Balik Google DeepMind


Keberhasilan kecerdasan buatan milik Google, AlphaGo, yang dikembangkan divisi DeepMind, memenangkan pertandingan papan permainan Go melawan juara Go dunia, Lee Sedol, jadi perhatian dunia.

Banyak orang bertanya-tanya, siapa saja ilmuwan yang bekerja di balik kecerdasan buatan tersebut. Informasi dari laman Business Insider yang dikutip tim Tekno Liputan6.com, Rabu (16/3/2016), Google DeepMind sendiri merupakan sebuah divisi yang memiliki anggota sebanyak 200 orang. 

Namun, siapa saja yang bekerja di dalamnya masih menjadi sebuah misteri, kecuali tiga orang co-founder yang memang sudah dikenal.

Business Insider menyebutkan, kemungkinan Google tidak mengungkapkan hal tersebut karena tidak ingin mendapat risiko akan kehilangan staf terbaiknya. Google menghindari orang-orang terbaik itu berpindah ke perusahaan pesaing yang juga fokus mengembangkan kecerdasan buatan seperti Facebook.

Orang-orang bertalenta terbaik ini yang kemungkinan menjadi salah satu alasan perusahaan bermarkas di Mountain View itu menggelontorkan dana hingga US$ 446 juta atau Rp 5,7 triliun kepada DeepMind, Januari lalu. 

DeepMind sendiri didirikan pada 2010. Perusahaan yang berdiri dan bermarkas di London tersebut memang fokus untuk menangani riset. Selain itu, para ahli yang bekerja di dalamnya selalu menerbitkan makalah mengenai kecerdasan buatan sejak awal perusahaan didirikan.
Sebuah halaman pada website DeepMind pun memperlihatkan makalah-makalah akademis, di mana merupakan berbagai karya dari para ilmuan yang diduga bekerja untuk DeepMind. 

Business Insider menelusuri sejumlah nama yang diduga bekerja untuk mengembangkan kecerdasan buatan bagi DeepMind. Sayangnya, Google tidak memberikan pernyataan langsung kebenarannya.
Inilah data ilmuan-ilmuan pintar tersebut:

1. David Silver
Silver mempublikasikan 16 makalah. Silver memperoleh gelar BA Honors degree di bidang Ilmu Komputer dan MA di bidang Ilmu Komputer dari Universitas Chambrige. Selain itu, dia juga memiliki gelar Phd dari Universitas Alberta.
2. Koray Kavukcouglu 

Kavukcouglu mempublikasikan 14 artikel mengenai kecerdasan buatan. Ia merupakan pemegang gelar PhD dari Universitas New York dan sempat magang di kantor Google New York pada 2010.



Previous
Next Post »
Thanks for your comment